Sunday, November 13, 2011

Tujuh Bulanan Kandungan Istriku

Kamis, malam Jum'at, 10 Nopember 2011, sejarah baru dalam kehidupanku. Anakku yang kedua yang masih dalam kandungan istriku, ku rayakan dengan melaksanakan walimatul hamli, selamatan tujuh bulanan, sebuah tradisi agamis warga nahdliyyin. Acara dimulai dengan pembacaan manaqib oleh K. Hamzah tokoh agama di daerah kami. Pelaksanaan acara berjalan lancar dan khidmat. Setelah beberapa hari diguyur hujan dan listrik yang sering padam, namun selama proses walimah hal itu tidak terjadi. Hadirin yang kami undang sejumlah 55 orang tidak berjejal dan berdesak-desakan, malah di luar pagar hanya beberapa orang yang duduk di atas kursi. Hal ini di luar dugaan, karena kami menduga, terundang akan berdesak-desakan karena areal lingkungan sekitar rumah kami yang sangat terbatas. 
Acara pun berjalan khidmat. Untaian kalimat manaqib dan do'a yang dibaca oleh sang Imam terasa menyentuh ke dalam sukma. Tanpa terasa, air mataku pun menetes tatkala Imam membaca do'a, terkenang dalam pikiranku, mudah-mudahan Allah mengaruniai kami putra atau putri yang sholih atau sholihah. Dan semoga barokah dari pembacaan manaqib dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani menaburkan keberkahan dalam kandungan anakku. 
Manaqib yang dibacakan sang Imam hanya awal dan akhir, tapi aku menggenapkan dan menyempurnakan bacaannya dengan kubaca sendiri kitab manaqibnya dari kitab "'Uqudul La-ali" pada siang harinya. Ini tradisi sejak aku masih dalam kandungan ibuku, dan ini aku lanjutkan ke anak-anakku sejak anak yang pertama dan yang kedua ini. 
"Ya, Allah, jadikan anak keturunanku menjadi keturunan yang baik, yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, nusa dan bangsa". Amin.