Tuesday, November 15, 2011

Selamat jalan, Jamari!

Kemarin, Senin, 14 Nopember 2011, keponakanku, Jamari, telah mangkat menghadap Yang Maha Kuasa. Kepergiannya terasa sangat cepat, meninggal dalam usia yang masih muda belia. Dia meninggal setelah 2 hari 3 malam di rawat di Puskesmas Sangkapura Gresik. Tiada yang menyangka, pagi itu, berjalan begitu saja, hingga akhirnya, menjelang sang mentari pagi, Jamari memuntahkan darah segar dari mulut, hingga akhirnya dia pun mangkat menghadap ke haribaan Ilahi. 
Keluarga pun terkejut, tatkala tahu bahwa pagi itu kejadian itu terjadi. Ibuku yang waktu itu baru pulang dari Puskesmas mendadak kedatangan seorang pemuda yang menjemput harus kembali ke Puskesmas, padahal waktu kedatangan ibu dari puskesmas tidak berselang lama. Akhirnya, kami pun segera bergegas menuju puskesmas, ternyata sesampainya di sana, Jamari sudah diangkut ambulans ke rumah keluarganya di Malinjo desa Suwari.
Aku dan istriku yang sedang hamil 7 bulan pun segera menyusul ke Suwari dengan berkendara hati-hati. Tak ayal lagi, sesampainya di sana, keluarga pun telah mengerumuni jenazah Jamari yang telah diam membisu. Setelah menunggu sekian lama, aku pun diminta pihak keluarga untuk ikut memandikan jenazah Jamari. Aku pun mendapat bagian anggota tubuh yang di bawah, Kak Sinwan bagian anggota tubuh atas, dan salah satu keluarga dari pihak istri Jamari di anggota bagian tengah.
Setelah dimandikan, jenazah pun dibungkus dengan kain kafan. Proses pengkafanan berjalan haru disertai isak tangis oleh sebagian besar yang hadir pada waktu itu. Ku manfaatkan momen itu dengan mandi, setelah tadi pakaianku basah selama memandikan jenazah Jamari. Setelah mandi, aku pun duduk-duduk dengan para penta'ziyah laki-laki seraya bercengkerama dengan mereka.
Tak lama aku bercengkerama, aku putuskan untuk membaca tahlil di samping tubuh Jamari yang telah kaku. Di situ aku tak kuasa menahan air mataku. Sedih dan pilu. Ah. begini rasanya ditinggal oleh keluarga dekat. Sepeninggal bapakku, Jamarilah dari pihak keluarga yang menyusul ke alam akhirat.
Lama aku terpekur di samping jenazah sambil ku bacakan sholawat untuk kuhadiahkan pahalanya kepada ruhnya. Aku tak tahu, berapa lama aku di samping jenazah Jamari, hingga akhirnya  pengusung jenazah pun datang ke rumah duka sebagai pertanda siap mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya. Akhirnya, tidak dalam tempo yang lama, jenazah Jamari pun di sholatkan. Setelah ditutup dengan kiriman doa fatihah, berangkatlah para penta'ziyah menujun liang lahat tempat Jamari disemayamkan. Bila ku ingat, aduh medannya, naik turun, maklumlah daerah Malinju adalah daerah perbukitan.
Sesampaikan di liang lahat, aku pun ikut turun, dan membantu dari dalam liang, aku buka tutup kepalanya, lalu aku miringkan pipi kirinya  menyentuh tanah, setelah itu, ku adzankan. Selesai adzan, kuburan pun kembali ditutup dengan tanah, lalu ditalqinkan. Prosesi pemakaman ditutup dengan mendung. Aku sempatkan untuk mendokumentasikan kubur dari Jamari dengan menggunakan kamera hp ku. Akhirnya orang-orang pun kembali ke rumah duka, dan melaksanakan doa bersama. SELAMAT JALAN, JAMARI, MUDAH-MUDAHAN KITA DIPERTEMUKAN DI SURGANYA ALLAH KELAK DI AKHIRAT NANTI.