Follow twitter: @kutipanhikmah
Seorang anak mengeluh pada ayahnya, “Aku capek, sangat capek. Aku
belajar mati²an sedangkan temanku dengan enaknya menyontek. Aku mau
menyontek saja. Aku capek karena harus menjaga lidahku, sedang temanku
enak saja berbicara sampai aku sakit hati. Aku capek ayah, aku capek
menahan diri, mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka
ayah...!!!!” (sang anak mulai menangis.)
Sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya, ”Anakku, ayo ikut ayah...!!!”
*Lalu mereka menyusuri jalan yang jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.
”Ayah, mau ke mana kita...??? Aku tidak suka jalan ini. Lihat sepatuku
jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. Badanku dikelilingi oleh
serangga, berjalanpun susah karena banyak ilalang, aku benci jalan ini
ayah...!!!” (anaknya terus mengeluh.)
Akhirnya mereka sampai
di sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak
kupu², bunga² yang indah, dan pepohonan rindang.
“Wah… tempat apa ini ayah...??? Aku suka tempat ini...!!!” (kata sang anak dengan senyum indah di wajahnya.)
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah. Anakku, taukah engkau
mengapa di sini begitu sepi padahal amat indah...???” (tanya sang ayah.)
“Tidak Ayah...!!!” (jawab sang anak.)
“Itu karena orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal
mereka tau ada telaga di sini. Mereka hanya kurang sabar dalam menyusuri
jalan ini...!!!” (jawab sang ayah.)
“Anakku, butuh kesabaran
dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran
dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita
mendapat kemenangan...!!!” (tutup sang ayang sambil memeluk anaknya.)
No comments:
Post a Comment